MENAPAK JEJAK KI AGENG SURYOMENTARAM DI ZAMAN NOW.
Alchamdulillaah, begitu mantap dan tertata modul pelatihan yang diberikan pak Edi Sugianto, tahap demi tahap pelan namun pasti, hasil yang saya dapatkan sungguh SANGAT CEPAT sekali. mampu mengerti, mengenali, dan memahami jatidiri sebagai induk dari segala hal yang telah terjadi, yang baru terjadi maupun yang AKAN terjadi. Dengan mengerti, mengenali, dan memahaminya, alchamdulillaah dengan tuntunan Alloh melalui bimbingan pak Edi Sugianto malalui modul beliau, saya mampu mengurai segala harapan dan kenyataan yang terjadi sehingga mendapatlah saya KESADARAN yang PENUH NIKMAT, NIKMAT dan NIKMAT.Saking kuatnya KENIKMATAN yang saya rasakan, mampu mengubah Si sombong, Si pendendam, si pemarah, Si penakut dan Si Si yang lainnya yang ada didalam diri saya, berrruubah total menjadi Si BAIK HATI, Si PEMAAF, Si PENERIMA, Si TENAG, Si DAMAI, Si YAKIN, Si PEMBERANI dan Si POSITIF lainya yang ada dalam diri saya bangkit, hadir dan menyatu dalm diriku, Aku dengan tenang yakin dan POWER FULL, saya mendatangi orang yang dulu mendzalimi saya, saya memohon maaf, mengakui bahwa saya yang lebih muda ini masih banyak salah dan kurang ajarnya, dan masih membutuhkan banyak bimbingan.
Dan alchamdulillaah, dengan penuh heran dan kasih sayang beliau telah memaafkankan saya, sehingga lebih ploooooonnnnnggg hati dan fikiran saya.
DAMAI DAMAI DAMAI. ALLOHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINAA MUCHAMMAD WA 'ALAA AALIHI WA SOCHBIHI WA SALLIM.
TRIMAKASI PAK EDI 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Disampaikan oleh Bpk. A. Jibril (Aceh) di Kelas Online Vibrasi Jatidiri. Rabu 11 Juli 2018.
Kenyataan pengalaman dan Perjalanan pengenalan Jatidiri yang dialami oleh beliau ini, boleh dikata persis sama dengan yang dialami oleh Ki Ageng Suryo mentaram berikut ini. :
Jatidiri & Ki Ageng Suryomentaram
Pada suatu malam di tahun 1927, Ki Ageng membangunkan isterinya, Nyi Ageng Suryomentaram, yang sedang lelap tidur, dan dengan serta merta ia berkata, “Bu, sudah ketemu yang kucari. Aku tidak bisa mati!”
Sebelum Nyi Ageng sempat bertanya, Ki Ageng melanjutkan,
“Ternyata yang merasa belum pernah bertemu orang, yang merasa kecewa dan tidak puas selama ini, adalah orang juga, wujudnya adalah si Suryomentaram. Diperintah kecewa, dimarahi kecewa, disembah kecewa, dimintai berkah kecewa, dianggap dukun kecewa, dianggap sakit ingatan kecewa, jadi pangeran kecewa, menjadi pedagang kecewa, menjadi petani kecewa, itulah orang yang namanya Suryomentaram, tukang kecewa, tukang tidak puas, tukang tidak kerasan, tukang bingung. Sekarang sudah ketahuan. Aku sudah dapat dan selalu bertemu orang, namanya adalah si Suryomentaram, lalu mau apa lagi? Sekarang tinggal diawasi dan dijajagi.”
Semoga berkah ilahi senantiasa mengalir untuk kita semua. Aamiin..
SALAM
Edi Sugianto, Founder NAQSDNA
naqsdna.com l dnasukses.com
Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar